BARIS DAN DERET
A. BARIS
Barisan merupakan
urutan dari suatu anggota-anggota himpunan berdasarkan suatu aturan tertentu.
Setiap anggota himpunan diurutkan pada urutan/suku pertama, kedua, dan
seterusnya. Untuk menyatakan urutan/suku ke-n dari suatu barisan
dinotasikan . Barisan juga dapat
didefinisikan sebagai fungsi dari bilangan asli atau fungsi yang domainnya himpunan
bilangan asli. Sehingga,
Un = f(n)
contoh : Un = (2n + 1) maka suku ke-4 dari baris tersebut
adalah U4 = (2(4)+1) = 9
B. DERET
Deret adalah penjumlahan suku-suku dari suatu barisan.
Penjumlahan suku-suku tersebut bisa dibuat dalam bentuk
sigma.
Barisan dari suku U1,
U2, …, Un yang dinyatakan dalam fungsi f(n) =Un memiliki deret
sebagai :
Baris Aritmatika
Baris aritmatika merupakan baris yang nilai setiap
sukunya didapatkan dari suku sebelumnya melalui penjumlahan atau pengurangan
dengan suatu bilangan b. Selisih antara nilai suku-suku yang berdekatan selalu
sama yaitu b. Sehingga:
Un – U(n-1) = b
Contoh : baris 1,
3, 5, 7, 9, merupakan baris aritmatika dengan nilai:
b = (9 – 7) = (7 – 5) = (5 – 3) = (3 – 1) = 2
Untuk mengetahui nilai suku ke-n dari suatu barisan
aritmatika dapat diketahui dengan mengetahui nilai suku ke-k dan selisih antar
suku yang berdekatan (b). rumusannya berikut ini:
Un = Uk + (n-k)b
Jika yang diketahui adalah nilai suku pertama Uk = a dan
selisih antar sukunya (b), maka nilai k = 1 dan nilai Un adalah:
Un = a + (n-1)b
Sisipan
Jika hendak membuat sebuah baris aritmatika dengan telah
diketahui nilai suku pertama (a) dan suku terakhirnya (p), dapat disisipkan
sejumlah bilangan diantara keduan bilangan tersebut. Sejumlah bilangan (q buah)
tersebut menjadi suku-suku baris aritmatika dan memiliki selisih antar suku
beredekatan (b). Baris aritmatika tersebut memiliki jumah suku q + 2 dan diurut
berupa:
a, (a + b), (a + 2b), (a + 3b), …, (a + q.b), (a + (q+1)b)
Diketahui bahwa suku terakhir:
(a + (q+1)b) = p
Maka, nilai b dapat ditentukan sebagai:
Misalkan a = 1 dan p = 9, jika disisipkan 3 bilangan
diantara a dan p, maka baris belangan aritmatikanya adalah:
Nilai q = 3
Jumlah suku = q + 2 = 3 + 2 = 5
Suku Tengah
Jika barisan aritmatika memiliki jumlah suku ganjil, maka
memiliki suku tengah. Suku tengah baris aritmatika adalah suku ke- ½
(n+1). Jika diselesaikan dalam rumus Un = a + (n-1)b , maka nilai suku tengah
didapatkan:
Un = a + (n-1) b
Baris Geometri
Baris geometri adalah baris yang nilai setiap
sukunya didapatkan dari suku sebelumnya melalui perkalian dengan suatu bilangan
r. Perbandinganatau rasio antara nilai suku dengan nilai suku sebelumnya yang
berdekatan selalu sama yaitu r. Sehingga:
Contoh : baris
1, 2, 4, 8, 16 merupakan baris geometri dengan nilai
Untuk mengetahui nilai suku ke-n dari suatu barisan
geometri dapat diketahui dengan mengetahui nilai suku ke-k dan rasio antar suku
yang berdekatan (r). Rumusannya berikut ini:
Jika yang diketahui adalah nilai suku pertama Uk =
a dan rasio antar sukunya (r), maka nilai k = 1 dan nilai adalah:
Sisipan
Jika hendak membuat sebuah baris geometri dengan telah
diketahui nilai suku pertama (a) dan suku terakhirnya (p), dapat disisipkan
sejumlah bilangan diantara keduan bilangan tersebut. Sejumlah bilangan (q buah)
tersebut menjadi suku-suku baris geometri dan memiliki rasio antar suku
beredekatan (r). Baris tersebut memiliki banyak suku q + 2 dan diurutkan
menjadi:
a, ar, ar2, ar3, … , arq, ar(q+1)
Dimana suku terakhir tersebut:
ar(q+1) = p
Sehingga nilai r dapat ditentukan sebagai:
DERET ARITMATIKA
Deret
aritmatika adalah penjumlahan suku-suku dari suatu barisan aritmatika.
Penjumlahan dari suku-suku petama sampai suku ke-n barisan aritmatika dapat
dihitung sebagai:
Sn = U1 + U2 + U3 + ... + U(n-1)
atau sebagai :
Sn + a + (a+b) + (a+2b) + ... + (a+(n-2)b) + (a+(n-1)b)
Sn = U1 + U2 + U3 + ... + U(n-1)
atau sebagai :
Sn + a + (a+b) + (a+2b) + ... + (a+(n-2)b) + (a+(n-1)b)
Jika hanya diketahui nilai a dalalah suku pertama dan
nilai adalah suku ke-n, maka nilai deret aritmatikanya adalah:
Persamaan tersebut bisa dibalik untuk mencari nilai suku
ke-n menjadi:
Sehingga diperoleh :
DERET GEOMETRI
Deret geometri adalah penjumlahan suku-suku dari suatu
barisan geometri. Penjumlahan dari suku suku petama sampai suku ke-n barisan
geometri dapat dihitung sebagai:
atau sebagai :
Jika hanya diketahui nilai a adalah suku pertama dan nilai
Un adalah suku ke-n, maka nilai deret aritmatikanya adalah:
dengan syarat 0 < r < 1.
Atau:
dengan syarat r > 1.
Persamaan tersebut bisa dibalik untuk mencari nilai suku
ke-n. Cara memperolehnya sama dengan deret aritmatika yaitu:
DERET GEOMETRI TAK HINGGA
atau sebagai :
Suatu deret geometri dapat menjumlakan suku-sukunya sampai
menuju tak hingga. Apabila deret geometri menuju tak hingga dimana , maka
deret ini dapat dijumlah menjadi:
Deret geometri tak hingga terdiri dari 2 jenis yaitu
konvergen dan divergen. Deret geometri tak hingga bersifat konvergen jika
penjumlahan dari suku-sukunya menuju atau mendekati suatu bilangaan tertentu.
Sedangkan bersifat divergen jika penjumlahan dari suku-sukunya tidak terbatas.
Nilai deret geometri tak hingga dapat diperoleh dengan mengunakan limit.
Sebelumnya diketahui bahwa nilai deret geometri adalah:
Dimana terdapat unsur rn didalam perhitungannya yang terpengaruh jumlah suku n. Jika
, maka untuk menentukan nilai rn dapat menggunakan
limit yaitu:
dengan syarat -1 < r < 1.
Dan:
dengan syarat r < -1 atau r > 1.
Kemudian hasil limit tersebut dapat
dimasukan kedalam perhitungan deret sebagai:
Dan:
dengan syarat r < -1 atau r > 1.
Komentar
Posting Komentar