HUBUNGAN DAN FUNGSI
A. HUBUNGAN/RELASI
Relasi adalah hubungan antara anggota himpunan A dengan anggota
himpunan B.
Dimana A = domain (daerah asal) dan B = kodomain (daerah kawan).
Cara menyatakan relasi :
1. Diagram
panah
2. Diagram
cartesius
Diagram Cartesius merupakan diagram
yang terdiri dari sumbu X dan sumbu Y.
Pada diagram kartesius, anggota
himpunan A terletak pada sumbu x, sedangkan anggota himpunan B terletak pada
sumbu y. Relasi yang menghubungkan himpunan A dan B ditunjukkan dengan noktah/titik.
3. Himpunan pasangan
berurutan
Cara penulisan : anggota himpunan A ditulis
pertama dan anggota himpunan B jadi pasangannya
Contoh
:
A = {2, 3, 4, 6}
B = {2,3,4,6,8}
“faktor dari” merupakan relasi yang
menghubungkan himpunan A ke himpunan B.
Buatlah relasi dalam bentuk himpunan
pasangan berurutan
Jawab
:
{(2,2)}, {(2,4)}, {(2,6)}, {(2,8)}, {(3,3)}, {(3,6)}, {(4,4)}, {(4,8)}, {(6,6)}
{(2,2)}, {(2,4)}, {(2,6)}, {(2,8)}, {(3,3)}, {(3,6)}, {(4,4)}, {(4,8)}, {(6,6)}
Jenis-Jenis Relasi :
1.Relasi Invers
Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B. Invers
dari R yang dinyatakan dengan relasi dari B ke A yang mengandung semua pasangan
terurut yang apabila dipertukarkan masih termasuk dalam R. Ditulis dalam notasi
himpunan sebagai berikut ; R-1= {(b,a) : (a,b)R}
Contoh:
A = {1,2,3} B = {x,y}
R = {(1,x), (1,y), (3,x)} relasi dari A ke B
R-1= {(x,1), (y,1), (x,3)} relasi invers dari B ke A
R = {(1,x), (1,y), (3,x)} relasi dari A ke B
R-1= {(x,1), (y,1), (x,3)} relasi invers dari B ke A
2. Relasi Simetrik
Misalkan R = (A, B, P(x,y)) suatu relasi. R disebut relasi
simetrik, jika setiap (a,b)R berlaku (b,a)R. Dengan kata lain, R disebut relasi
simetrik jika a R b berakibat b R a.
Contoh :
perhatikan satu per satu. Setiap kali kamu menemukan pasangan, misalnya (a, b), maka cari apakah (b, a) juga ada. Kalau ternyata tidak ada, pasti relasi itu tidak simetrik.
Contoh :
perhatikan satu per satu. Setiap kali kamu menemukan pasangan, misalnya (a, b), maka cari apakah (b, a) juga ada. Kalau ternyata tidak ada, pasti relasi itu tidak simetrik.
3. Relasi Refleksif
R disebut relasi refleksif jika tiap-tiap anggota A berelasi
dengan dirinya sendiri
Contoh :
Contoh :
Diketahui A = {1, 2, 3, 4} dan R = {(1,1), (2,3), (3,3), (4,2),
(4,4)}
Apakah R relasi refleksif ? R bukan relasi refleksif, karna (2,2)
tidak termasuk dalam R.
Jika (2,2) termasuk, yaitu R1= {(1,1), (2,2), (2,3), (3,3), (4,2),
(4,4)} maka R1 merupakan relasi refleksif.
4. Relasi anti Simetrik
Disebut relasi anti simetrik jika (a,b)R dan (b,a)R maka a=b.
Dengan kata lain jika a, b A, a≠b, maka (a,b)R atau (b,a)R, tetapi
tidak kedua-duanya.
Contoh :
Misalkan R suatu relasi pada himpunan bilangan asli yang didefinisikan “y habis dibagi oleh x”, maka R merupakan relasi anti simetrik sebab jika b habis dibagi a dan a habis dibagi b, maka a = b.
Misalkan A = {1, 2, 3} dan R1= {(1,1), (2,1), (2,2), (2,3), (3,2)}
Contoh :
Misalkan R suatu relasi pada himpunan bilangan asli yang didefinisikan “y habis dibagi oleh x”, maka R merupakan relasi anti simetrik sebab jika b habis dibagi a dan a habis dibagi b, maka a = b.
Misalkan A = {1, 2, 3} dan R1= {(1,1), (2,1), (2,2), (2,3), (3,2)}
maka R1bukan relasi anti simetrik, sebab (2,3)R1 dan (3,2)R1.
5. Relasi Transitif
Disebut relasi transitif jika berlaku (a,b)R dan (b,c)R maka
(a,c)R.
Dengan kata lain andai a berelasi dengan b dan b berelasi dengan
c, maka a berelasi dengan c.
Contoh :
Misalkan A = {2,3,4,6,8} dan R di definisikan jika “a membagi b”
Contoh :
Misalkan A = {2,3,4,6,8} dan R di definisikan jika “a membagi b”
Maka R= {(2,2), (2,4), (2,6), (3,3), (3,6), (4,4), (4,8)}
Ketika (2,4) dan (4,8) Ꞓ R, terlihat bahwa (2,8) Ꞓ R.
Dengan demikian, R bersifat transitif
B. FUNGSI
Fungsi adalah aturan yang mengubungkan setiap anggota himpunan A tepat dengan satu anggota himpunan B
(relasi khusus).
Range (daerah hasil) adalah himpunan bagian dari B (kodomain) yang telah mempunyai pasangan di A.
Range (daerah hasil) adalah himpunan bagian dari B (kodomain) yang telah mempunyai pasangan di A.
Fungsi juga biasanya ditulis dengan y=f(x).
Dimana y adalah variabel bebas, dan x adalah variabel terikat.
*contoh :
Dimana y adalah variabel bebas, dan x adalah variabel terikat.
*contoh :
Domain x = {1,2,3}, Cari daerah hasil dengan menggunakan aturan
fungsi y=3x+7
Jawab :
Untuk x=1, y=3(1)+7=10
Untuk x=2, y=3(2)+7=13
Untuk x=3, y=3(3)+7=16
Maka, daerah hasilnya adalah {10,13,16}
Untuk x=1, y=3(1)+7=10
Untuk x=2, y=3(2)+7=13
Untuk x=3, y=3(3)+7=16
Maka, daerah hasilnya adalah {10,13,16}
Jika ditulis dengan pasangan berurut maka : {(1,10),(2,13),(3,16)}
*contoh :
A = {0,1,2,3,4}
B = {0,1,2,…,10}
Didefinisikan fungsi f : A à B dengan
f(x) = x + 5.
Tentukan hasil pemetaan dari x Ꞓ A oleh fungsi f, Df,
Kf, dan Rf.
Jawab :
Peta dari x Ꞓ A oleh fungsi f yaitu y = f(x):
f(0) = 0 + 5 = 5
f(1) = 1 + 5 = 6
Df =
Daerah Asal
Df = A =
{0,1,2,3,4)
|
Kf =
Daerah Kawan
Kf = B =
{0,1,2,…,10}
|
Rf = Daerah
Hasil
Rf =
{5,6,7,8,9}
|
f(2) = 2 + 5 = 7
f(3) = 3 + 5 = 8
f(4) = 4 + 5 = 9
Sifat-sifat Fungsi :
1. Fungsi
Injektif (Fungsi Into/fungsi satu-satu)
Dikatakan fungsi injektif jika anggota
kodomain hanya dipasangkan satu kali dengan anggota domain.
Anggota kodomain boleh tidak memiliki pasangan, namun semua anggota
kodomain yang dipasangkan tidak boleh dipasangkan lebih dari satu.
2. Fungsi
Surjektif (Fungsi Onto)
Memiliki ciri yaitu anggota kodomain boleh memiliki pasangan lebih
dari satu, namun tidak boleh ada anggota kodomain yang tidak dipasangkan.
Fungsi surjektif biasanya terpenuhi apabila jumlah anggota kodomain sama/lebih
banyak dari anggota domain.
3. Fungsi
Bijektif (Korespondensi Satu-satu)
Merupakan gabungan dari fungsi
injektif dan surjektif.
Pada fungsi bijektif, semua anggota
domain dan kodomain terpasangkan tepat satu.
Kebalikan fungsi dari fungsi injektif
dan surjektif, belum pasti fungsi
Namun kebalikan fungsi dari fungsi
bijektif, juga merupakan fungsi
Terlihat bahwa kebalikan dari fungsi f juga merupakan fungsi/pemetaan
PERBEDAAN FUNGSI DAN RELASI
Fungsi : Memasangkan
anggota domain tepat dengan satu
anggota kodomain. Jadi tiap anggota A hanya memiliki satu pasangan di B
Relasi : Setiap anggota A boleh memiliki lebih dari
satu pasangan di B. Boleh juga tidak memiliki pasangan
Kesimpulannya : setiap relasi belum tentu fungsi, namun setiap
fungsi pasti merupakan relasi.
Komentar
Posting Komentar